Bacaan dan Renungan Senin 01 Juli 2019| Pekan Biasa XIII

Bacaan Liturgi 01 Jul 2019|Senin Pekan Biasa XIII

St. Oliver Plunkett; St. Teodorikus

Bacaan I: Kej 18:16-33

Apakah Engkau akan membinasakan orang saleh bersama dengan orang jahat?

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Setelah Abraham diberi janji oleh Tuhan,maka berangkatlah ketiga tamunya.Mereka mengarahkan pandangannya ke Sodom,dan Abraham mengantarkan mereka. Berpikirlah Tuhan,”Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham
apa yang akan Kulakukan ini?Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa,dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?Sebab Aku telah memilih dia,supaya ia memerintahkan kepada anak-anak dan keturunannya,agar tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan,dan agar Tuhan memenuhi kepada Abraham
apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.”

Maka bersabdalah Tuhan,”Sesungguhnya, banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora,dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya.Baiklah Aku turun untuk melihat,
apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak;Aku hendak mengetahuinya.”Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom,tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan.Abraham datang mendekat dan berkata,”Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama-sama dengan orang jahat? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu?Tidakkah Engkau mengampuninya demi kelima puluh orang benar
yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya daripada-Mu untuk berbuat demikian,
membunuh orang benar bersama dengan orang jahat,sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang jahat!Jauhkanlah kiranya yang demikian daripada-Mu!
Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?”Tuhan bersabda,
“Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom,Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka.”

Abraham menyahut,”Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan,walaupun aku debu dan abu.Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu,apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?”Tuhan bersabda, “Aku takkan memusnahkannya,jika Kudapati empat puluh lima di sana.”

Lagi Abraham melanjutkan perkataannya,”Sekiranya empat puluh didapati di sana?”
Sabda Tuhan,”Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu.”Kata Abraham,
“Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi.Sekiranya tiga puluh didapati di sana?”Sabda Tuhan,”Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.”Kata Abraham lagi,”Sesungguhnya aku telah memberanikan diri
berkata kepada Tuhan.Sekiranya dua puluh didapati di sana?”Sabda Tuhan,
“Aku takkan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.”Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka,kalau aku berkata lagi sekali ini saja.Sekiranya sepuluh didapati di sana?”Jawab Tuhan,”Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu.”Lalu pergilah Tuhan, setelah Ia selesai bersabda kepada Abraham.Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mzm 103:1-2.3-4.8-9.10-11

Ref:Tuhan itu pengasih dan penyayang.

  • Pujilah Tuhan, hai jiwaku!Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
    Pujilah Tuhan, hai jiwaku,janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
  • Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,yang menyembuhkan segala penyakitmu!Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
  • Tuhan adalah pengasih dan penyayang,panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
    Tidak terus menerus Ia murka,dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
  • Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.Setinggi langit dari bumi,demikian besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!

Bait Pengantar Injil: Mzm 95:8ab

Hari ini janganlah bertegar hati,tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Bacaan Injil: Mat 8:18-22

Ikutilah Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang.Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya,
“Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”

Yesus berkata kepadanya,”Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang,
tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya,”Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”Tetapi Yesus berkata kepadanya,
“Ikutilah Aku,dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

Demikianlah Injil Tuhan.

RENUNGAN

Keputusan salah membawa malapateka

Keputusan mengikut Yesus harus tegas. Sekarang dan tidak boleh ditunda-tunda dengan alasan apapun juga. Kalau kesempatan berbuat baik datang, kita tidak boleh menunda-nunda melakukannya. Laksanakan segera bila Anda tidak ingin kesempatan dari Tuhan itu sama sekali berlalu dari Anda. Malapetaka bisa datang setiap saat. Keputusan untuk mengikut Yesus Kristus adalah keputusan terpenting dalam hidup ini. Itu akan menentukan bukan saja nasib kekal kita tetapi juga mutu hidup, kepribadian, pengalaman Anda dalam waktu hidup ini. Meski keputusan tidak boleh ditunda, Tuhan juga tidak ingin kita mengambil keputusan yang membabi-buta. Keputusan yang mantap lahir dari pertimbangan akan semua resiko dan konsekuensi yang terlibat, bukan dari ketergesaan. Tuhan ingin kita memutuskan dengan hati terbuka, juga pikiran, dan mata terbuka.

Yesus adalah Tuhan. Yesus yang meneduhkan angin ribut adalah objek iman para murid. Itu sebabnya, kegoncangan dalam iman mereka yang lebih dulu Tuhan tegur dan diamkan. Yesus ingin agar mereka tidak saja tahu bahwa kondisi hidup dapat ditenangkan Yesus, tetapi lebih dari itu adalah iman kepadaYesus sebagai Tuhan tanpa harus tergantung sedikit pun pada keadaan. Seluruh kondisi hidup sepenuhnya diatur oleh-Nya. Fokus perhatian dan usaha kita para pengikut-Nya bukanlah pada persoalan hidup dan jalan keluarnya, tetapi pada Dia dan kehendak-Nya untuk hidup ini.

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kata radikal. Kata ini sebetulnya sangat netral dan mengungkapkan kesungguhan yang positif bila itu dihayati dengan baik. Kata radikal berasal dari bahasa Latin radix yang berarti akar. Maka, radikal berarti seakar-akarnya, dalam arti sangat mendasar dan mendalam.

Iman dalam arti tertentu memerlukan sikap radikal untuk menghayatinya. Namun, radikalitas iman tidak dalam arti destruktif terhadap pihak lain, melainkan dalam arti konstruktif. Yesus pun menghayati hidup-Nya secara radikal sehingga seluruh hidup-Nya dipersembahkan untuk mewartakan Kerajaan Allah.

Yesus juga memanggil kita untuk mengimani-Nya secara radikal, sehingga tidak ada satu hal lain pun yang boleh menghalangi iman kita kepada-Nya. Secara radikal hal itu diungkapkan untuk menjawab orang yang mau mengikuti-Nya, tetapi masih berpikir tentang rencana penguburan ayahnya. Jawaban Yesus radikal: Biarlah orang mati menguburkan orang-orang mati!

Ya Yesus, semoga aku memiliki iman yang radikal, yang membuat hidupku semakin berserah kepada-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

DOA: Tuhan Yesus, berikanlah kepada kami keikhlasan untuk sungguh-sungguh mengikut Engkau, ke mana pun Engkau akan memimpin kami. Amin. (Lucas Margono)

01 Juli 2019
Mat 8:18-22 Ikutilah Aku.

Ya Bapa yang penuh kasih sayang, Engkaulah sumber panggilan dan perutusanku dalam mengikuti Yesus Putra-Mu. Ajarilah aku untuk selalau bersyukur kepada-Mu atas panggilan, Perutusan dan Pelayanan para imam dan biarawan/ti. Kuatkanlah dan teguhkanlah panggilan mereka, agar mereka tetap tekun dan setia melayani dengan tulus dan penuh sukacita. Amin

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.